Riwayat Singkat YPAC Cabang Bandung


Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Cabang Bandung dirintis pendiriannya sejak tahun 1959, waktu Bapak Prof. dr. Soeharso mengunjungi Bandung dan mengadakan pembicaraan dengan Bapak Komandan KMKB daerah Militer Jawa Barat yaitu Bapak Letkol Amir Machmud yang sekarang menjadi bapak Jenderal Amir Machmud Ketua MPR RI.

Sebagai realisasi dari pembicaraan diatas pada Tahun 1960 Korem Priabar mengeluarkan SK Nomo 0.005/K.P.T./6/1960 Tanggal 8 Juni 1960 dengan susunan Pengurus sebagai berikut :

 

 

Pelindung

  1. Gubernur Kepda Jawa Barat
  2. Pangdam VI Siliwangi
  3. Pangdak Jawa Barat

Penasehat

  1. Ibu Mashudi
  2. Ibu Kosasih
  3. Ibu Enoh Danubrata
  4. Walikotamadya Bandung
  5. Kepala Dinas Kesehatan Kodya Bandung
  6. Kepala Kantor Sosial Kodya Bandung

Pengurus Harian, terdiri dari

  • Ketua : Ibu Priatnakusumah
  • Wakil Ketua I : Ibu Subarsih Argadinata
  • Wakil Ketua II : Ibu Suwardja
  • Wakil Ketua III : Ibu Subekti
  • Penulis I : Ibu Abdul Majid
  • Penulis II : Ibu Eso Kulharsa
  • Bendahara I : Ibu Oeyeng Suwargana
  • Bendahara II : Ibu Lukas / Ibu Dodo Amarsa
  • Ketua Seksi Medis : Ibu dr. Rachman Masyhur
  • Ketua Seksi Pendidikan : Ibu Jaman Sudjanaprawira
  • Ketua Seksi Usaha : Ibu Sugiri
  • Ketua Seksi Hukum : Ibu Amartiwi Saleh, SH
  • Ketua Seksi Penerangan : Ibu Purnomo Asmoro

 

Pada Bulan September 1960 bertepatan dengan Kongres YPAC se Indonesia yang ke IV di Solo bahwa YPAC Bandung di syahkan sebagai perwakilan yang ke IX. Kongres tersebut dihadiri oleh ibu Mashudi , ibu Kosasih, ibu Priatnakusumah, ibu dr. Rachman Mansjhur, dan ibu Jaman. Dari kongres tersebut YPAC Bandung selain di syahkan sebagai perwakilan juga dibekali Cap YPAC dan Anggaran dasar.

Sejak itulah YPAC Bandung mulai bergerak melaksanakan tugas kemanusiaan dengan dana sebesar Rp. 52.000,- ( Lima Puluh Dua Ribu Rupiah ) hasil sumbangan dari Soteksi Jawa Barat. Dengan biaya tersebut dan dengan bantuan daripada darmawan dan sastrawan YPAC Bandung dapat membuka klinik di sebuah garasi DKK Jl Bawean no. 1 Bandung, dan pelaksananya seorang Fisiotherapist lulusan Nederland yang bekerja sebagai tenaga sukarela. Disamping menyelenggarakan klinik, juga menyebarluaskan mengenai penjaringan anak cacat ke desa-desa yang dibantu oleh petugas DKK.

Peranan YPAC waktu itu telah dibantu oleh orang-orang cukup ternama yaitu bapak Prof. dr. Kustedjo selalu mengusahakan tenaga medis yaitu dengan memperbantukan seorang petugas fisiotherapy dan seorang ahli bedah yaitu dr. Nagar Rasjid yang sekarang ketua YPAC Cabang Bandung, juga seorang psikiater yaitu Brigjen dr. Sumantri Hardjoprakoso dari R.S.A.D. sehubungan perkembangan YPAC yang sangat cepat, maka kebutuhan ruangan tidak memadai lagi, maka atas bantuan dr. Yuwono alm, YPAC dapat pinjaman gedung dari BPU Jabar di Jl. Jend. A. Yani Nomor 243. Disamping klinik, dibuka pula Taman Kanak-kanak yang gurunya diperbantukan dari Departemen P dan K. Atas jasa almarhum pula YPAC mendapat bantuan peralatan medis dan pendidikan. Karena di gedung BPU juga sudah tidak memadai lagi, maka atas bantuan bapak Priatnakusumah Alm. Pejabat Walikota Bandung waktu itu, YPAC mendapat sebidang tanah hak guna bangunan di Jl. Taman Sari. Dengan bantuan Bapak Brigjen Sutoko, YPAC dapat pinjaman dari Bank Dagang Umum yang dipergunakan untuk membangun 6 ruangan ; untuk klinik, sekolah, kantor dan ruang periksa dokter. Ruangan-ruangan tersebut dilengkapi dengan peralatan-peralatannya yang diperoleh dari sumbangan Pemda Kotamadya Bandung dan masyarakat.

Pada bulan Agustus 1962 Gedung YPAC di Jl. Tamansari Nomor 27 diresmikan oleh ibu Mashudi, isteri Gubernur Provinsi Jawa Barat. D.K.K kotamadya memperbantukan 2 (dua) orang tenaga juru kesehatan, R.S AURI memperbantukan 1 (satu) orang tenaga Asisten Physiotherapy dan dari Departemen P dan K 2 Orang tenaga guru. Pada bulan Oktober 1961, seorang Fisiotherapy yang ditugaskan mengikuti Refresing Course di Solo dan tahun berikutnya pada bulan yang sama seorang guru dan seorang tenaga administrasi mengikuti Refresing Course di atas dan pada bulan Januari 1963 giliran pengurus untuk mengikuti kursus diatas yang sifatnya agak berlainan dengan staf, karena ditambah dengan materi kepemimpinan dan pengawasan.

Pada Tanggal 17 Juni 1963 Ibu Subarsih wk Ketua I YPAC Bandung, dikirim ke Copenhagen untuk menghadiri Word Congress ISRD bersama-sama dengan Prof. dr. Soeharso, Ibu Soeharso dan dr. Gupito. Hasil Congress tersebut ibu Subarsih ditunjuk sebagai Assembly Members sedangkan Ibu soeharso sebagai Council Members. Congress semacam itu diadakan 3 tahun sekali. Mula-mula YPAC Cabang Bandung bagian pendidikannya. Hanya menyelenggarakan Tingkat persiapan ( Taman Kanak-kanak ), tetapi untuk tahun-tahun berikutnya diberlakukan tingkat Pendidikan Dasar, maka untuk memenuhi kebutuhan ini YPAC berhubungan dengan Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa (SGPLB). Maka dari SGPLB diberi bantuan guru PLB 2 orang, sedangkan yang lainnya guru tetap YPAC 1 orang ditugas belajarkan ke SGPLB pada tahun ajaran 1965/1967 dan seorang tenaga medis ditugaskan melanjutkan ke Akademi Fisiotherapy di Solo sekitar tahun 1967/1969.

Menurut pengamatan Prof. dr. Soeharso dari kenyataan yang ada di setiap perwakilan YPAC kebanyakan yang dididik dan dirawat adalah anak cerebral palsy (CP), maka YPAC pusat merencanakan meningkatkan pelayanan terhadap anak-anak yang mengalami kecacatan ganda tersebut yaitu anak CP. Perhatian Bapak walikota Madya Bandung dikala itu yaitu Bapak Priatnakusumah secara terus menerus menjadi pengurus selaku ketua, juga beliau memberikan bantuan bahan bakar setiap hari, menempatkan 2 orang tenaga kesehatan dari DKK, memberi bantuan meubel dan selain mengijinkan menempati tanah di Tamansari juga beliau telah mengijinkan menyewa tanah di Jl. Setiabudhi seluas 2000 M2. Tetapi karena tanah tersebut dipergunakan pihak lain, maka YPAC tidak sempat melanjutkan pembangunannya ditempat tersebut. Dan ibu Priatnakusumah Alm. Sendiri yang berdedikasi sangat tinggi terhadap YPAC Bandung, beliau tidak mengenal lelah setiap hari saat memikirkan YPAC baik anak asuh, karyawan, gedung peralatan dan lain sebagainya, sehingga YPAC bertahan walaupun dengan dana yang minim tapi tetap berdiri dan berjalan mempertahankan fungsinya mengemban kemanusiaan merawat dan mendidik anak cacat tubuh yang memerlukannya. Semoga Tuhan menerima amalan baik kedua tokoh diatas, mengampuni segala dosanya dan melimpahkan rakhmat kubur. Amin!.

Dalam mengelola YPAC perwakilan Bandung, ibu Priatnakusumah bekerja sama dengan Ibu H.R. Subarsih Argadinata, Ibu sugiri, Ibu SH Mulyo, Ibu TB Zuchradi, Ibu Makboel S, dan Ibu Oeyeng Suwargana yang kemudian Ibu Oeyeng lebih dulu mengundurkan diri dan kemudian Ibu Priatnakusumah, Ibu H. R. Subarsih Argadinata dan Ibu Sugiri mengundurkan diri dari YPAC Perwakilan Bandung pada tanggal 17 Agustus 1977. Pada Tahun 1964 Ketua Seksi Medis YPAC dr. Rachman Masjhur diganti oleh dr. Anna Alisyahbana dan beliau sempat menarik rekan-rekannya dari UNPAD yaitu antara lain Dra. Tri Setiono ( Psikolog ), dr. Ahmad Mutadjid Djojosugito ( Ahli Bedah ), dr. Venusri Latif (Neurologi), beliau-beliau tersebut sebagai tenaga ahli tetapi juga membantu dalam usaha dana pengurus YPAC, sehingga peningkatan baik dalam pelayanan pada anak asuh juga terhadap kesejahteraan karyawan.

Untuk meningkatkan kualitas ketenagaan, maka YPAC perwakilan Bandung menugas belajarkan 2 (dua) tenaga Fisiotherapy mengikuti sekolah ass Fisiothrapy di Jakarta, 2 orang mengikuti pendidikan Brace Maker dan Fisiotheray aid di Solo dan penataran-penataran untuk guru di Solo dan Jakarta. Pengurus mengikuti konker-konker, raker, seminar, dan simposium YPAC pusat dua tahun sekali. Penyelenggaraanya bergiliran di setiap cabang yang mendapat kepercayaan, dan mampu melaksanakannya kegiatan-kegiatan tersebut. Untuk melengkapi kepengurusan YPAC selalu berusaha mencari tenaga baik tenaga ahli atau organisasi dan seorang pengurus yang baru Ibu Dra. Kartini K yang duduk sebagai ketua Biro Pendidikan waktu itu dapat mengusahakan alat-alat medis dari SIMAVl Nederland pada akhir tahun 1975. Juga pada tahun 1972 YPAC Bandung menambah bangunannya untuk ruang latihan dengan bntuan biaya dari Pemda Kodya DT. II Bandung, women International Club (WIC), para darmawan dan masyarakat kota Bandung lainnya. Pada Tahun 1973 YPAC Bandung mendapatkan bantuan dua buah ruangan untuk pembuatan Brace dari WIC yang waktu itu ketuanya adalah Ibu TH Nagar Rasyid SH. Karena masih saja kekurangan ruangan, pengurus YPAC terus berusaha dan menambah satu ruangan pendidikan dan ruangan speech therapy dengan hasil biaya dari sumbangan masyarakat. Pada tahun 1974, YPAC membangun sebuah tuang serbaguna biayanya dari BPKKKS dan diresmikan oleh ibu Solihin GP, Isteri Gubernur Jawa Barat Waktu itu. Selain sumbangan-sumbangan uang yang dipergunakan untuk membangun, juga YPAC menerima sumbangan berupa peralatan dari Persatuan Wanita Bank, WIC, Persit Kartika Candra Kirana, PIA Ardya Garini, DNIKS Jakarta, Fraksi Karya Pembangunan DPR Pusat juga dari perorangan seperti dari ibu Kosasih, keluarga Kartadiredja ( orangtua dari dr. Anna Alisyahbana ) dan banyak lagi dari para sosiawan dan para dermawan di Bandung. Harian umum Pikiran Rakyat pernah 4 Tahun berturut-turut memberikan bea siswa untuk empat orang murud YPAC Bandung yang meraih gelar murid teladan untuk SLB se Jawa Barat. Pada Bulan Juni 1977 YPAC membeli sebuah mini bus merk Toyota dengan hasil pinjaman dari BRI, uang tersebut dapat dilunasi dalam waktu singkat berkat bantuan ibu Oto Subrata yang dapat mengumpulkan sumbangan dari para simpatisan YPAC. Juga tidak sedikit bantuan dari RSUP dr. Hasan Sadikin, baik berupa tenaga ahli maupun berupa materi khususnya untuk bidang medis.

Program jangka panjang YPAC Cabang Bandung adalah perluasan bangunan untuk memenuhi kebutuhan bagian medis, pendidikan, dan sosial. Untuk ketenagaan diprogramkan agar dapat memenuhi kebutuhan bagian medis, pendidikan, dan sosial. Sedangkan dalam keorganisasian berangsur-angsur dilengkapi baik pengurus inti maupun seksi-seksinya. Pada tanggal 18 Agustus 1977 dengan suratnya No. 31/Peng.um/XII/77 diadakan pergantian pengurus, yaitu kepengurusan yang diketuai oleh Ibu Priatnakusumah diganti oleh dr. Nagar Rasyid FICS yang sejak tahun 1962 berkecimpung di YPAC baik sebagai tenaga ahli maupun sebagai pengurus dengan susunan sebagai berikut :

 

PENGURUS UMUM

Penasehat

 

 

Ketua Umum

Ketua I

Ketua II

Ketua III

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara

: ( Pimpinan Umum )

Ny. Priatnakoesoemah

Ny. H. Soebarsih Argadinata

Ny. Soegiri

: dr. Nagar Rasyid F.I.C.S

: Ny. P. Rochmat Soemitro

: Ir. Ny. Hermina Suyono Hadi

: Dra. Ny. Tri Setiono

: Ny. H. Tb. Zuchradi

: Ny. Makboel S.

: Ny. S.H. Mulyo.

BIRO-BIRO

Biro Pendidikan

Biro Medis

Biro Sosial

Biro Komunikasi, Usaha dan Dana

 

SEKSI-SEKSI 

Seksi Pendidikan

Seksi Medis

Biro Sosial

Biro Komunikasi, Usaha dan dana

( Perencanaan dan Evaluasi Pelaksanaan )

Ketua : Dra. Ny. Kartini Kartono

Ketua : dr. Nagar Rasyid F.I.C.S.

Ketua : Drs. Soeharsono

Ketua : Ny. P. Rochmat Soemitro

 

( Pelaksanaan dan Follow Up Pelaksanaan )

Ketua : Dra. Ny. Arifin

Ketua : dr. Sri Indayati

Ketua : Sdr. Binsar Siregar

Ketua : Ny. Topo Harsono

 

Sejak dilantik tanggal 18 Agustus 1977 pengurus baru mulai bergerak dengan program meneruskan program kepengurusan lama yaitu melengkapi anggota pengurus menambahkan tenaga pelaksana dan melengkapi peralatan serta fasilitas bangunan, dengan para donatur tetap atau insidentil. Dan beberapa tahun berikutnya ada pergantian beberapa pengurus, yaitu dari susunan pengurus lama tersebut diatas, menjadi susunan pengurus yang baru seperti tersebut di bawah ini :

 

Pelindung

Dewan Penasehat

 

 

 

 

 

 

 

Ketua

Wakil Ketua

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara I

Bendahara II

: Ibu Gubernur Jawa Barat

: – Kakanwil Depkes Jabar

– Kakanwil Depdikbud Jabar

– Kakanwil Depsos Jabar

– Kakanwil Depnakerkop Jabar

– Kakanwil Depag Jabar

– Ibu Soegiri

– Direktur RSHS Bandung

– Dekan Fak. Kedokteran UNPAD Bandung.

: Prof. dr. H. Nagar Rasyid

: Ny. Tien Siwinto

: Ny. Soedjiwo

: Ny. TH. Nagar Rasyid, SH

: Ny. SH. Mulyo

: Ny. Tb. Zuchradi

 

SEKSI-SEKSI

      1. Pendidikan
      2. Sosial
      3. Medis

     

    1. Usaha dan Dana
    2. Penerangan
    3. Keterampilan
    4. Logistik

 

: Dra. Ny. Mulyati Arifin
: Ny. Tien Siwinto
: – dr. Sri Indayati
– dr. Ferrial H Idris

: Dra. Ny. Mary Hardjana
: H. Ny. Makboel S
: Ir. Suarpradja Tedja
: Ny. E. Hasan Arief Iyad

Ternyata dengan perjuangan yang gigih, pengurus telah berhasil menarik dana yang tidak sedikit dari PT. Astra Jakarta untuk tanah seluas ± 4850 m2 dan dari ICCO dipergunakan untuk membangun ruangan pendidikan sejumlah 11 ruangan dilengkapi dengan ruangan perpustakaan, ruang dapur dan kamar kecil (WC). Bangunan tersebut insya Allah akan diresmikan oleh ibu Gubernur Jawa Barat ( Ibu Yogie SM ) Tanggal 14 September 1985 sekaligus dengan memperingati HUT ke 25 YPAC Cabang Bandung.
YPAC Cabang Bandung bukan berarti telah selesai dengan program pembangunannya tetapi masih harus dipikirkan yaitu untuk gedung bagian medis, gedung keterampilan juga asmara. Maka dengan ini pengurus menghimbau agar para dermawan, sosiawan dan sukarelawan tetap membantu YPAC Cabang Bandung, karena pembangunan dan rehabilitasi penyandang cacat fisik (tuna daksa) bukanlah hanya tanggung jawab pengurus saja tetapi tanggung jawab semua lapisan masyarakat yang cinta kehidupan dan kemanusiaan demi mensejahterakan anak-anak cacat, khususnya anak cacat daksa yang kita cintai.